Atraksi Lumba-Lumba di Lapangan Tegallega Bandung

Pagi itu, matahari begitu cerah. Di Lapangan Tegallega tampak orangtua mengendong anaknya yang sedang antre untuk masuk ke arena atraksi lumba-lumba. Begitu pintu gerbang dibuka, para orangtua serentak masuk ke arena. Tak ayal lagi, antrean yang mencapai puluhan meter ini pun berdesak-desakan. Anak-anak yang sudah cukup besar berteriak minta tolong kepada orangtuanya karena terdesak dari belakang. Namun, kejadian ini hanya sesaat saja. Sesampainya di pintu gerbang mereka berhasil masuk dan berebut tempat duduk.
Hiburan atraksi lumba-lumba ini memang begitu “menyedot” perhatian masyarakat Bandung. Dengan mengeluarkan kocek sebesar Rp 25.000 (kelas I) dan Rp 30.000 (kelas VIP), penonton disuguhi atraksi lumba-lumba (Tursiop Aduncas), berang-berang dan singa laut (Otari Abironia). Kecerdikan yang ditampilkan satwa-satwa tersebut, membuat penonton bersorak dan tertawa riang.
Atraksi pertama, penonton disuguhi penampilan berang-berang. Berang-berang yang dikasih nama Encep dan Maisaroh ini, berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Kedatangan berang-berang bersama pelatihnya, Iman Saputra disambut tepuk tangan penonton yang meriah. Pasalnya, berang-berang tampak lucu , saat pelatih menginstrusikan berang-berang agar mendorong gerobak baso, dibarengi dengan lagu “Abang Tukang Baso”. Dengan santainya, berang-berang mendorong gerobak itu hingga masuk ke kolam lumba-lumba. Penonton tertawa riang.
Atraksi kedua, penonton disuguhi penampilan singa laut. Singa laut yang diberi nama Popeye ini, berasal dari Uruguay. Bersama pelatihnya, Sion, singa laut menampilkan sesuatu yang menarik. Popeye diminta untuk menjumlahkan angka 5+2. Tak lama kemudian Popeye pun memijit bel sebanyak 7 kali. Tidak hanya itu saja, Popeye pun diminta tepuk tangan oleh pelatih, bersama dengan penonton, Popeye pun melakukannya.
Atraksi ketiga, yang paling ditunggu-tunggu penonton, atraksi lumba-lumba. Yang menarik, ketika seorang anak diminta pelatih Rian, untuk masuk ke perahu. Banyak anak-anak yang ingin masuk ke perahu tersebut. Namun, yang terpilih hanya satu anak. Saat si anak naik ke perahu tersebut, Fitri dan Fitros (nama lumba-lumba,red), mendorong perahu itu, mengelilingi kolam. Tepuk tangan tak hentinya diberikan penonton.
Tak kalah menariknya, saat pelatih memberikan kesempatan kepada penonton untuk berfoto bersama lumba-lumba. Lumba-lumba memberikan ciuman kepada setiap anak. Ada yang tersenyum lebar setelah dicium lumba-lumba. Ada juga anak yang belum dicium, malah mengajak pulang (itu anakku Bilqis,red). Saat diciumpun, Bilqis terlihat ketakutan. Kayaknya geli ketika dicium lumba-lumba. Matanya merem. Oleh pelatih kepalanya agak didorong sedikit supaya pipinya kena sama lumba-lumba. Sesudah dicium Bilqis pun pergi sambil melihat lagi lumba-lumba. Ada juga anak yang menangis saat lumba-lumba mendekatinya. Foto bersama lumba-lumba ini sangat diminati penonton. Antrean untuk mengabadikan moment inipun tidak dapat terelakkan. Untuk hasilnya, penonton tidak perlu lama-lama menunggu. Sekitar 20 menit, hasil foto dijamin sudah selesai.(SG)**

Komentar