Pentingnya Minum Susu

Dalam lima tahun terakhir tingkat stress di kota-kota besar mengalami peningkatan yang luar biasa. Stress yang dialami oleh sebagian besar masyarakat kota, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota besar lainnya ini, merupakan salah satu hal yang dapat menganggu keseimbangan hidup. Ritme kehidupan kota yang penuh dengan aktivitas sepanjang minggu, meningkatkan peluang timbulnya stress.
Untuk menyeimbangkan kembali ke kondisi semula, banyak hal yang perlu dilakukan. Seperti proses recharge untuk melepaskan penat dan stress setelah menjalankan aktivitas yang padat selama satu minggu agar semangat dan stamina kembali seperti semula. Selain itu juga, asupan nutrisi dalah hal yang tak kalah penting dalam menjaga kesehatan tubuh.
Seperti yang disampaikan Dr. Johanes Chandrawinata MND, SpGK, dokter gizi klinik dari RS. Melinda, RS. St. Borromeus dan Santosa International Hospital Bandung, dalam acara Minggu Sehat Bear Brand, bahwa aktivitas sehari-hari di kota besar yang padat tidak hanya kerap menimbulkan stress, tapi juga kadang menciptakan pola makan yang tidak teratur dan kurang sehat sampai asupan nutrisi tidak terjaga. “Ada sejumlah nutrisi dasar yang dibutuhkan tubuh manusia, diantaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta susu, yang mengandung seluruh nutrisi dasar tersebut,” jelasnya.
Susu termasuk makanan lengkap. Contohnya, bayi yang menyusui pada ibunya, akan mengalami pertumbuhan demikian cepat. Baik tulang, rambut dan lainnya, itu menandakan bahwa susu dari seorang ibu benar-benar lengkap bagi pertumbuhan dan tingkat kecerdasan anak. Untuk pertumbuhan tulang, mineral yang diperlukan itu ada pada susu. Untuk pertumbuhan sel-sel tubuh, dibutuhkan protein dan itu juga ada pada susu. Kongkritnya, dengan minum susu, orang bisa tumbuh berkembang dan hidup sehat.
Banyak masyarakat yang belum mengerti tentang susu yang bagaimana yang layak dikonsumsi. Tentu saja susu yang dihasilkan dari sapi yang sehat, dikelola secara baik dengan pemerahan yang benar dan tidak ditambah apapun. Itu yang disebut sebagai susu murni. Jika sudah ditambah gula, susu itu sudah tidak murni lagi.

Budaya Minum Susu
Sebetulnya. budaya minum susu secara tidak langsung diperkenalkan oleh penjajah Belanda. Saat itu kita hanya sekadar melihat dan mungkin meneteskan air liur melihat bangsa penjajah menikmati susu. Sementara, bangsa Indonesia harus berjuang keras untuk merebut kemerdekaan sehingga makan pun hanya seadanya. Minum susu hanyalah sekadar mimpi di zaman itu.Tertanam di benak kita bahwa kalau ingin mempunyai postur tinggi besar seperti orang Belanda dan ingin berkuasa seperti bangsa penjajah, maka minumlah susu.
Awal tahun 1950-an Prof Poorwo Sudarmo (Bapak Gizi Indonesia) mencetuskan empat sehat lima sempurna dengan menempatkan susu pada urutan terakhir. Karena ada kata sempurna, maka seolah-olah susu adalah penyempurna makanan kita sehari-hari. Padahal, barangkali saja susu diletakkan di urutan terakhir karena bangsa kita belum begitu mengenal susu dan juga susu masih merupakan barang langka yang harganya mahal.
Hingga kini, budaya minum susu bagi kalangan masyarakat di Indonesia sebetulnya masih dianggap “barang mahal”. Di tengah kehidupan yang masih sulit akibat krisis berkepanjangan, dapat dimaklumi jika mayoritas masyarakat Indonesia lebih mementingkan membeli pangan, karena sebagai sumber karbohidrat daripada membeli susu sebagai sumber protein dan mineral.
Di negara maju seperti Amerika menempatkan susu dan produk lainnya seperti keju dan mentega pada posisi puncak. Sedangkan di Indonesia lauk-pauk secara keseluruhan (termasuk susu) pada posisi teratas. Hal ini menunjukkan bahwa susu bagi bangsa Indonesia belum memiliki status penting seperti halnya di negara-negara maju.
Berdasarkan survei yang pernah dilakukan lembaga kesehatan dunia, orang indonesia hanya mengkonsumsi susu 7 liter setiap tahunnya. Sedangkan orang Singapura mengkonsumsi susu 25 liter per tahun. Untuk orang Malaysia 23 liter per tahun serta orang Thailand setiap tahun mengkonsumsi susu 20 liter per tahun. Ini berarti kesadaran minum susu orang Indonesia masih sangat rendah
Tingkat konsumsi orang Indonesia berada setingkat dengan Vietnam dan Birma. Sedangkan negara berpenduduk terbanyak di dunia, China setiap tahunnya konsumsi minum susu sebanyak 10 liter per tahun. Negara memfasilitasi anak-anak di China untuk minum susu, karena mereka ingin generasi penerusnya menjadi anak yang cerdas dan berguna bagi negaranya. Bahkan di China, pemerintahannya mempersiapkan program minum susu murni secara gratis. Tidak hanya itu saja, pemerintahan disana juga menyediakan galon khusus tempat susu di setiap asrama mahasiswa.
Meskipun di Indonesia susu masih dianggap sebagai “barang mahal”, tetap saja susu harus dikonsumsi untuk menyeimbangkan kembali kondisi tubuh. Selain itu, untuk menjaga kualitas kesehatan tubuh dan jiwa secara seimbang, agar meluangkan waktu di hari libur untuk beristirahat dan melakukan berbagai aktivitas untuk me-recharge kembali kondisi jiwa dan raga sehingga dapat beraktivitas secara maksimal.
Oleh sebab itu, mari kita minum susu agar tubuh kita sehat dan kuat. Ada pepatah mengatakan, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. (SG)**

Komentar