Menopause “Serang” Anak Muda

Siapa bilang menopause bisa menyerang orangtua diatas 45-55 tahun saja? Menopause pun bisa “menyerang” usia muda. Apa penyebabnya? Penyebabnya bisa beragam. Menurut Dr. Med.Ali Baziad dari Klinik Menox, Jakarta, menopause dini terjadi akibat kondisi tertentu. Bisa karena kedua indung telur diangkat pasca operasi akibat terkena penyakit infeksi, seperti tumor atau terkena radiasi, semisal akibat dilakukannya sinar X di daerah rahim.
“Bisa juga karena ada kelainan bawaan sejak kecil, yaitu sejumlah sel telurnya tak banyak. Misalkan, hanya 100 ribu sel, padahal normlanya sekitar 400-500 ribu. Tapi kasus seperti ini jarang terjadi. Justru yang banyak terjadi sel telur tak berproduksi lagi karena indung telurnya terkena penyakit infeksi atau radiasi,” jelasnya.
Menopause terjadi akibat menurunnya Hormon Estrogen. Menopause tidak berarti tidak mendapat haid lagi. Melainkan kemampuan wanita untuk berproduksi telah berakhir, lantaran sel telurnya tak ada lagi. Sebelum masa menopause tiba, wanita akan memasuki pre-menopause atau klimakterium. Secara bertahap hormon esterogennya menurun sehingga haid lama kelamaan akan mengalami penurunan hingga berhenti sama sekali. Rata-rata wanita mengalami penurunan menopause 5 tahun sebelum sampai pada tahap menopause. Gejalanya, merasa panas di muka, muka merah, berkeringat di waktu malam, sulit tidur, jantung berdebar-debar, nyeri kepala, perubahan emosi seperti gelisah, mudah marah dan tersinggung, mudah lupa, sulit berkonsentrasi, merasa tertekan (depresi) dan mudah lelah. Sebagian wanita terjadi pula penurunan gairah seksual, rasa nyeri saat berhubungan intim karena vagina kering, sering kencing, kulit kering dan menipis, serta rambut kering dan mudah rontok. ”Semua itu akibat dari penurunan hormon esterogen,” ujarnya.
Penurunan esterogen ini juga menurunkan mekanisme penyerapan kalsium oleh tulang sehingga kepadatan tulang menurun. Kemungkinan tulang cepat keropos lebih tinggi serta risiko patah tulangpun meningkat. Terutama tulang belakang, pergelangan tangan dan pinggul. Jangka panjang pada wanita yang sudah mengalami menopause biasanya osteoporosis atau penipisan pulang.
”Di usia 40 tahun biasanya tercapai puncak kepadatan tulang, setelah itu terjadi penipisan tulang secara bertahap pada wanita maupun pria. Untuk wanita penipisan tulang akan semakin tinggi setelah menopause,” jelasnya.
Wanita setelah menopause rawan terkena serangan jantung dan stroke. Tidak hanya itu saja, kangker usus dan pikunpun merupakan dampak menopause. Di samping metebolisme tu buh menjadi lambat. Oleh karena itu, wanita menopause amat dianjutkan menjalankan diet seimbang dan berolahraga teratur agar badan selalu bugar.
Pemeriksaan hormon perlu dilakukan. Pemeriksaan hormon (dari darah si wanita). Bila hasilnya menunjukkan kadar estrogennya di bawah 20 dan FSH (Follicle Stimulating Hormone) di atas 35, berarti sudah masuk menopause, sekalipun usianya belum mencapai 40 tahun. Selain pemeriksaan hormon, dokter juga melakukan pemeriksaan kepekatan tulang dengan bone densitometer, dan uji pap smear untuk melihat ada-tidak gejala kanker rahim. Bukankah makin usia meningkat, kemungkinan wanita mendapatkan penyakit keganasan akan meningkat pula? TERAPI HORMON Bila menopause terjadi di usia 30-an, jelas Ali lebih lanjut, maka di usia 40, bisa jadi si wanita sudah seperti nenek-nenek. Soalnya, menopause membuat wanita mengalami proses penuaan lebih cepat. Untuk itu, perlu dilakukan terapi hormon atau pemberian hormon (HRT/Hormone Replacement Therapy). Adapun hormon yang diberikan, utamanya adalah hormon estrogen. (SG)**

Komentar